Mastektomi Angelina Jolie Perlukah Ditiru?

Oleh: Nila Kurnia Sari

Aktris Angelina Jolie melakukan langkah mengejutkan: mastektomi ganda alias pengangkatan kedua payudara. Tujuannya adalah mencegah kanker payudara, karena ia memiliki mutasi gen BRCA1 sehingga berisiko 85% menderita penyakit sama.

Radiation Therapy for Cancer Patient, dr. Fielda Djuita, SpRad (K) Rad Onk mengapresiasi langkah yang diambil Angelina Jolie. Menurutnya, upaya tersebut boleh ditiru bagi mereka yang terdeteksi mutasi gen BRCA1.

Dokter Fielda menilai, keputusan pasangan Brad Pitt untuk melakukan mastektomi ganda adalah pemikiran yang selangkah lebih maju. “Di Indonesia, penderita kanker saja masih menolak untuk dioperasi,” katanya.

Mastektomi adalah sebuah operasi pengangkatan satu atau kedua kelenjar payudara. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker payudara pada orang-orang yang berisiko tinggi.

Selama ini terjadi kesalahpahaman tentang pengangkatan payudara. "Yang diangkat itu adalah kelenjar payudaranya, bukan membuang payudara," jelas dr. Fielda. Setelah kelenjar diambil, bagian kosong tersebut diisi kembali dengan silikon, sehingga  terlihat penuh.

Mastektomi, lanjutnya, adalah sebuah langkah preventif yang baik untuk mencegah kanker, terutama bagi seseorang yang telah terdeteksi mengalami mutasi gen BRCA1. “Melakukan mastektomi tidak ada dampak negatifnya, justru baik untuk kesehatan,” ujarnya.

Bagaimana mengetahui risiko mutasi gen BRCA1?

Menurut dr. Fielda, wanita yang sudah berusia 25 tahun harus melakukan pemeriksaan secara rutin. Idealnya, pemeriksaan dilakukan satu tahun sekali.

Namun, bagi mereka yang memiliki keturunan kanker payudara, pemeriksaan satu kali saja sudah cukup untuk mengetahui kemungkinan terjadinya mutasi gen.

Meski mastektomi dapat mencegah kanker, namun tetap saja cara alami lebih direkomendasikan. Caranya dengan menjaga pola hidup sehat. "Mengonsumsi makanan sehat dan olahraga dengan teratur adalah langkah awal untuk mencegah terjadinya kanker," jelasnya.

Yang perlu diketahui, kanker tidak hanya dipengaruhi gaya hidup tapi juga diturunkan secara genetis. “Orang yang memiliki keturunan kanker payudara berisiko lebih besar terkena kanker payudara daripada yang tidak memiliki keturunan penyakit tersebut,” jelas dr. Fielda.

Setelah melakukan langkah mastektomi, melalui media massa Angelina Jolie menyarankan wanita untuk menempuh hal sama jika senasib dengannya. Jolie memang berisiko kanker payudara. Selain ibunya yang meninggal akibat penyakit mematikan itu, bibinya, Debbie Martin juga menghembuskan napas terakhir pada Minggu (26/5) lalu akibat kanker payudara.

0 comments:

Post a Comment